NITISHASTRA DAN RAHWANA (6)



Rahwana  menculik Sitha, namun adiknya yang terkecil Wibishana menentang  kakaknya, karena langkah yang benar seharusnya  menghukum Luxhmana dan tidak menculik Sitha. Wibishana menyampaikan bahwa menculik istri orang lain menentang nilai masyarakat yang beradab. Sikap  Rawana yang mementingkan dirinya sendiri, memaksa Wibishana berdiri pada nilai yang beradab  dan membantu Rama untuk memperoleh kembali istrinya  Kumbhakarna menyarankan  Rawana untuk mengembalikan  Sitha kepada  Rama, namun Rawana juga menolaknya.
Diceritakan bahwa Rawana sebagian adalah seorang Brahmin, melaksanakan upacara weda  (puja) yang perlu untuk  Rama sebelum perang antara Rama dan dirinya. Itu merupakan salah satu kualitas yang sempurna yang dimilikinya. Ketika  Rawana bertemu dengan  Rama di medan pertempuran, dia menunjukkan kesaktiannya , dan  berbicara secara arogan. Sementara itu Rama melaksanakan tugasnya dengan  meluncurkan senjatanya “Brahmasthra”. Namun atas saran  Wibishana (adik Rawana)  Rama  dapat membunuh Rawana.
Sebelum Rawana menghembuskan nafasnya yang terakhir, Rama menyarankan  Lakshmana mempelajari administrasi pemerintahan darinya. Pada kesempatan ini Rawana bersikap sebagai Maharaja dengan kualitas yang agung. Apakah mungkin  dia mau menceritakan kunci-kunsi administrasi pemerintahan  kepada saudara penakluknya, bila dia tidak memiliki kualitas dan kepribadian yang agung. Rawana sambil berbaring menanti kematian di medan pertempuran dengan menahan  rasa sakit,  memberikan instruksi kepada Lakshmana mengenai  Nitishastra dan administrasi pemerintahan yang baik. Dinyatakan bahwa  Rawana memberikan komentar, “Jangan pernah mengira bahwa kalian akan hidup selamanya di dunia dan tanpa berbuat sesuatu yang layak. Jangan pernah menunda. Saya menaklukkan sorga dan menawan Yama, Dewa Kematian, planet kesembilan dibawah  tahta saya. Saya menyatakan kepada diri saya, saya akan selalu memiliki waktu  untuk menyelesaikannya kemudian. Apa baiknya untuk menunda hal ini?”. Rawana dikremasi di Galgaru Kanatte di  Devinuwara dengan penghormatan  sebagai seorang Brahmin dan seorang Raja. . Rama pernah menyebutkan  Rawana sebagai seorang “Maha Brahmin” ( Brahmin yang besar). Sebagai penghormatan Rama, karena mengetahui Rawana adalah seorang  Brahmin, dia memerintahkan agar pembakaran mayatnya dilaksanakan sesuai dengan tata cara seorang Brahmin.
Menurut Ramayana, Sri Lanka adalah benua yang besar. Astronoom India menyatakan bahwa ibu kota Sri Lanka, sebagai titik  equinok dari alam semesta. Rawana-Kotte terletak dilepas pantai tenggara. Ini adalah salah satu dari benteng  Rawana. Peneliti arkeologi kelautan menemukan beberapa tempat dan benda-benda arkeologis  dan bernilai sejarah dari kawasan ini, yang bisa dicapai dengan kapal laut dari Kirinda. Keputusan untuk menyatakan sebagai area yang dilindungi telah diambil pada diskusi yang diselenggarakan pada bulan Juli, 2007 antara  the Archaeological Department, Central Cultural Fund dan Angkata Laut  Sri Lanka. Raja  Rawana membangun   satu dari bentengnya pada lokasi ini yang sekarang tenggelam di laut


 Jembatan Sri Rama

Pertanyaan yang lain adalah apakah Sri Lanka sebelumnya terhubung dengan sub benua India pada masa itu. Menurut Ramayana, Hanuman bisa membawa seluruh pasukannya ke Sri Lanka tanpa banyak mengalami kesulitan. Jadi ada kemungkinan ada bagian dari daratan terhubung antara anak benua India dengan Sri Lanka (bahkan disekitar  300 SM, Megasthenes, Duta Besar  Grecian dari  Chandra Gupta, menyebutkan bahwa Taprobane terpisah dengan daratan utama oleh sebuah ‘sungai’. Faktanya adalah dia menyebutkan kata  ‘sungai’, dan bukannya kata  ‘laut’, mengindikasikan bahwa celah itu tidaklah lebar .  Juga sangat mungkin penghubung ini hancur sebagai akibat dari gempa dan tsunami yang besar.
Rawana memiliki hubungan yang sangat dekat dengan wilayah Yadawa, yang termasuk Gujarat, bagian dari  Maharashtra dan Rajasthan sampai ke  Mathura di selatan  Delhi. Rawana diyakini bersahabat  dengan Lavanasura, yang juga dikenal sebagai  Rakshasa, di Madhupura (Mathura) di daerah  Surasena, yang ditaklukkan dan dibunuh oleh Shatrughna, adik terkecil Sri Rama.


Kehidupan Rawana adalah contoh klasik dari seorang cerdas yang salah jalan. Dia dianugrahi kemampuan yang sangat tinggi tetapi tidak pernah belajar untuk rendah hati  Ego dan kesombongan menyelimutinya. Bukannya mengikuti jalan Dharma, dia selalu memilih untuk melanggarnya. Jangankan memperoleh kemashuran dari beberapa kualitasnya yang baik, tetapi malahan dia dikenal dengan prilakunya yang buruk. Rawana memerintah Sri Lanka sekitar  tahun 5000 SM. Kerajaannya dibagi menjadi tujuh bagian pegunungan (‘Giri-Rajadhani’) yaitu : Mahendragiri  Ruhuna, Chandragiri  Sabaragamuwa, Indragiri  Kuragala Hemmathagama, Siwagiri  Sigiriya, Helagiri  Devundara, Malayagiri  Hanthane, dan Mulgiri  Mulkirigala.  Sri Lanka  memiliki beberapa kota masing- masing untuk setiap Rajadhaniya .di Rawana Kotte, di samudera pantai timur. Dikatakan dia memiliki benteng  yang aneh dengan perlindungan, dimana dia membuat penjara untuk Sitha yang cantik.  Sekarang ombak menutup daerah ini, tetapi sebagaian dari benteng terlihat saat air surut. Ketika bala tentara Rama bergerak ke Sri Lanka, Rawana memindahkan  Sitha dari Asoka Uyana, taman Rawana yang memiliki pemandangan yang indah  dan hutan lebat disekitarnya,sampai ke gua Ella di Uva, pada kaki pegunungan  dengan puncak  4500 kaki dari permukaan laut. Ini salah satu dari gua yang sangat terkenal dimana Rawana menyembunyikan  Sitha. Ada hutan lebat disini dengan pegunungan  yang tak ternoda.



Heladiva

Di  Helagiri Rajadhaniya (Devinuwara) ada lokasi yang terkait dengan perang  Rama Rawana. Sekarang Devinuwara dikenal dengan nama Devundara oleh orang-orang  Sinhala dan disebut  Dondra dalam Bahasa Inggris yang dikonfirmasi dengan legenda dan lokasi, sebagai tempat dimana pasukan raksasa  dan pasukan kera Rama bersama dengan lambang suku  yang lain berkemah. Pasukan Rawana berkemah di Raksha Deniya sekarang dikenal sebagai Rassandeniya dan bala tentara Rama berkemah di Wanduru Deniya berseberangan dengan Rassandeniya.Deniya yang berarti dataran rendah. Kedua kemah itu terletak disekitar Devundara.

Artikel selanjutnya :
Rawana adalah  penulis  Rawana Sanhita, buku mengenai astrologi Hindu. Dia memiliki pengetahuan yang dalam mengenai Ayurveda  dan ilmu  politik. Dia dikatakan memiliki cairan untuk hidup abadi, …… Rawana adalah orang pertama yang menemukan  peluru kendali dan bom. Dia mengisi  dengan  mesiu dan  disebut  Nagashara, Agnishara dan panah beracun. Dia diluncurkan dengan mesin seperti busur. …… Rawana adalah pembuat obat  Sindhuram. Obat ini menyembuhkan luka seketika. Dia juga dikenal sebagai Vaidya Shiromani karena dia mengabdikan dirinya untuk  Ayurveda. Dia adalah seorang apoteker dan seorang Dhyana yogi. Rsi  Walmiki menulis  dalam bentuk prosa kisah Ramayana, berdasarkan kejadian yang sebenarnya. ……..

Compiled By : I Dewa Putu Sedana, 

Belum ada Komentar untuk "NITISHASTRA DAN RAHWANA (6)"

Posting Komentar

Add