BUNUH DIRI DAN KEHIDUPAN DI AKHIRAT - 6





7. Bunuh diri dan kehidupan di akhirat
Ada dua jenis kematian yang berkaitan dengan waktunya.
Kematian akhir yang ditakdirkan: Ini adalah saat kematian tidak bisa dihindari oleh seseorang.
Kematian yang 'mungkin' terjadi: Ini adalah keadaan di mana seseorang  'kemungkinan'  dapat meninggal. Setiap orang dapat mengalami 'kemungkinan' meninggal ketika orang itu  hampir meninggal, tetapi dapat diselamatkan akibat dari  jasa-jasa / kebaikan-kebaikannya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang jenis-jenis kematian silakan lihat artikel  Saat Kematian
Dalam kasus-kasus di mana seseorang sedang mengalami krisis yang tidak dapat diatasi dalam hidupnya atau memiliki gangguan-gangguan kepribadian yang parah, ia mungkin berpikir untuk mengambil hidupnya sendiri dalam keadaan tertekan tersebut. Hantu-hantu (setan, iblis, energi-energi negatif, dll) juga menyulut keadaan depresi dari orang yang ingin bunuh diri tersebut dan kadang-kadang memberikan pengaruh dalam mendorong orang tersebut melewati batas untuk bunuh diri. Namun, bunuh diri tetap merupakan tindakan disengaja yang terjadi ketika seseorang sedang mengalami fase kematian yang 'mungkin' terjadi sesuai dengan takdir mereka.
Kehidupan di alam eksistensi Bumi sangatlah berharga dan diberikan kepada kita terutama untuk pertumbuhan spiritual. Ketika kita membunuh orang lain, kita membuat akun kārmic memberi-dan-mengambil (give-and-take account)  dengan mereka.  Namun dengan melakukan bunuh diri, kita menyia-nyiakan kesempatan untuk pertumbuhan spiritual dan karenanya menanggung dosa yang terberat. Konsekuensinya dari seseorang yang melakukan bunuh diri adalah pergi ke bagian Narak dari alam ke-7 eksistensi  Neraka  untuk  jangka  waktu 60.000 tahun  Bumi, dalam kehidupan setelah kematiannya (akhirat). Ini adalah tempat yang tanpa cahaya; sesuatu yang menyerupai kurungan isolasi dalam penjara. Karena tiada seorang pun dalam wilayah Narak yang dapat memberikan nasihat tentang praktik spiritual, tubuh halus / rohani dari orang yang melakukan bunuh diri tersebut tetap berada dalam kegelapan dari ketidaktahuan / kebodohan spiritual. 

8. Mengapa ada jeda waktu di antara dua reinkarnasi?
Dalam proses penelitian dengan menggunakan trans hipnosis untuk melacak kehidupan masa lalu seseorang, telah ditemukan bahwa jeda waktu antara dua reinkarnasi di Bumi rata-rata berkisar antara 50 hingga 400 tahun.  Alasan-alasan untuk jeda waktu ini adalah sebagai berikut:
  • Tubuh halus tetap berada di Surga atau alam eksistensi Nether dalam jangka waktu yang tidak tentu untuk menjalankan hasil dari kebaikan-kebaikan dan dosa-dosanya.
  • Keadaan di alam eksistensi Bumi harus menguntungkan untuk menyelesaikan akun memberi-dan-menerima (give-and-take account) dari kelahiran-kelahiran sebelumnya dengan berbagai orang-orang terkait. Hal ini sesuai dengan hukum Karma. Reinkarnasi dari tubuh halus ditunda sampai tiba saatnya berbagai orang lainnya, dengan siapa mereka memiliki akun memberi-dan-menerima tersebut,  juga siap untuk bereinkarnasi.
  • Dalam regresi kehidupan masa lalu, kadang-kadang seseorang tidak melaporkan reinkarnasi dalam keadaan trans. Alasan untuk hal ini adalah reinkarnasi tertentu telah terjadi dengan sangat lancar dan singkat sehingga orang tersebut mungkin tidak mengingat perincian apapun dari reinkarnasi itu.
Dalam kasus di mana tubuh halus/ rohani telah diturunkan ke alam eksistensi Neraka yang lebih dalam, jeda waktu antara ke dua reinkarnasi mungkin bisa ribuan tahun. Mereka tinggal di masing – masing alam eksistensi Neraka sampai tiba saatnya mereka telah menyelesaikan hukumannya. Dalam kebanyakan kasus, ini berarti mereka akan mendekam di alam eksistensi Neraka dalam kehidupan setelah kematian (akhirat) hingga pembubaran/ disolusi Alam Semesta

9. Kehidupan setelah kematian – dalam rangkuman
Fakta-fakta di atas tentang berbagai alam eksistensi memberikan kita suatu gambaran mengenai konsekuensi-konsekuensi yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan setelah kematian, yang disebabkan oleh bagaimana cara kita menjalani kehidupan di Bumi. Hanya dengan praktik spiritual atau dengan kebaikan-kebaikan yang ekstrim/ luar biasa, seseorang dapat pergi ke alam eksistensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu ia dapat menghindari ketidakbahagiaan dan hukuman serta menikmati tingkatan-tingkatan kebahagiaan yang lebih tinggi. Terdapat juga kesempatan yang lebih baik untuk bereinkarnasi di alam eksistensi Bumi dalam keadaan-keadaan yang kondusif untuk melakukan praktik spiritual. Maksud dari hal ini adalah supaya seseorang dapat bergerak lebih jauh ke atas alam-alam eksistensi halus di Alam Semesta. Sehubungan dengan berjalannya kita lebih jauh ke dalam Era Perselisihan (Kaliyuga) sekarang ini, kemungkinan seseorang untuk dapat pergi ke alam-alam eksistensi yang lebih tinggi menjadi lebih sedikit.
Sekali kita pergi ke alam-alam eksistensi yang lebih rendah seperti alam eksistensi Nether atau alam-alam eksistensi Neraka lainnya, kita tinggal di sana dan mengalami ketidakbahagiaan parah selama berabad-abad sampai kita benar-benar membayar kekurangan-kekurangan kita (dosa-dosa) dengan penderitaan berupa hukuman berat yang dijatuhkan di sana dan kembali mendapatkan kesempatan untuk bereinkarnasi di Bumi.
Untuk melakukan praktik spiritual secara konsisten di alam eksistensi Bumi sesuai dengan 6 hukum dasar praktik spiritual adalah seperti berenang melawan arus di era saat ini. Namun, itu juga merupakan jalan yang terjamin untuk maju ke alam-alam eksistensi yang lebih tinggi dalam kehidupan kita setelah kematian.

4 Komentar untuk "BUNUH DIRI DAN KEHIDUPAN DI AKHIRAT - 6"

Add