KITAB SUCI DAN TEMPAT IBADAH ZOROASTERISME, (7)





Kitab Suci
Kitab suci penganut Zoroaster adalah kumpulan tulisan-tulisan sakral yang dikenal dengan Dasatir dibagi menjadi 2 bagian yaitu: Khurda Dasatir dan Klan Dasatir, serta Avesta yang dibagi menjadi Khurda Avesta dan Kalan Avesta yang juga dikenal dengan Zend atau Maha-Zend. Kitab suci Parsi ditemukan dalam 2 bahasa: Pahlawi (Naskah Pahlawi mirip dengan naskah Persia sekarang) dan Zendi. Disamping kedua naskah itu, beberapa literatur religi atau tulisan kesusteraan  ditemukan dalam tulisan kuno yang masih berbentuk baji. Beberapa orang Parsi menganggap Zend Avesta lebih otentik daripada Dasatir sedangkan sebagian menganggap Dasatir lebih otentik. Zend Avesta dibagi dalam 3 bagian:
  1. Bagian pertama berisi Vendid,
  2. Bagian kedua berisi Sirozahs, Yashts, dan Nyays,
  3. Dan bagian terakhir berisi Gathas, Yasha, Visparid, Afrinagan Gahs dan lain-lain.
Kitab suci Avesta itu dahulunya terdiri atas 21 buah kitab, tetapi kini Cuma tinggal 5 buah kitab saja, yaitu :
  1. Yasna, yaitu kumpulan doa-doa dan aturan-aturan ibadah. Kitab Yasna juga mencakup Ghata yakni kumpulan puji-pujian yang dipercayai sebagai hasil tulisan dari Zoroaster.Ghata terdiri dari 17 puji-pujian yang dibuat dalam bentuk puisi yang sulit diterjemahkan dan hanya bisa dimengerti oleh orang-orang tertentu .Puisi ini menceritakan tentang perjumpaan Zoroaster  dengan Tuhan dalam suatu penglihatan terdiri dari 72 buah Haiti (fasal) yang kesemuanya terbagi menjadi 3 bagian:
    a. Bagian pengantar , yaitu fasal 1-27 tentang minuman suci yang disebut Hooma.
    b. Gatha ialah fasal 28-54, berisikan bimbingan dan tuntunan.
    c. Apero Yasno / Yasna, ialah fasal 55-72, berisikan himpunan nyanyian pujaan terhadap kodrat-kodrat ghaib.
  2. Gatha adalah sekumpulan nyanyian yang terhimpun semenjak 3500 tahun yang lalu dan di dalamnya dijelaskan tentang jalan hidup yang baik dalam bentuk puisi., bagian tertua dari Avesta, petunjuk suci pemeluk Zoroaster.  
  3. Vispered, bermakna kodrat-kodrat terkemuka berisikan pembahasan tentang kodrat-kodrat gaib yang terpandang paling terkemuka dan yang semuanya itu tunduk kepada kodrat Tunggal yang Maha Bijaksana (Ahura Mazda). pujian penuh hormat serta permohonan kepada Tuhan.
  4. Vendibad, berisikan hukum-hukum agama  terdiri atas 22 buah fargard (bab) berisi juga tulisan-tulisan yang berkaitan dengan ritual pemurnian
  5. Yasht, berisikan kumpilan nyanyian keagamaan (hymns) terhadap para Izad, yakni kodrat-kodrat ghaib yang mulia, berisikan 21 buah nyanyian lagu pujian.
  6. Khorda Avesta, atau Avesta kecil yang berisikan kumpulan nyanyian agamawi berbentuk singkat untuk digunakan oleh seluruh orang yang beriman dari kalangan awam, didalam kebaktian sehari-hari yang di dalamnya juga mencakup Yashts, kumpulan puji-pujian dan puisi tentang kepahlawanan..

Penyusunan Avesta kembali tidak lagi menggunakan bahasa Iran tua akan tetapi dalam bahasa Pahlevi tua, karena bahasa Iran tua sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat umum kecuali sedikit oleh kaum terpelajar. Oleh karena kumpulan yang ada itu terdiri dari kepingan-kepingan (Fragment) yang tidak teratur, mau tidak mau terpaksa diciptakan ayat-ayat baru guna melengkapi urutan ayat-ayat pada suatu fasal. Dan dengan cara serupa maka tersusun 5 buah kitab yang ada sekarang ini,dan itulah yang kini dinyatakan sebagai kitab suci Avesta. Sesudah kitab suci Avesta yang baru terbentuk nasib dari kepingan-kepingan naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya



                                                     Simbul Zoroaster di Persepolis 

Tempat Ibadah
Para penganut Zoroastrianisme beribadah di dalam kuil yang disebut dengan Kuil Api. Disebut demikian karena di dalam kuil, api dibiarkan menyala terus-menerus . Api bukan saja menyimbolkan kehadiran Tuhan tetapi juga sebagai simbol kesucian.

Untuk melangsungkan upacara keagamaan sehari-hari, penganut Zoroaster tidak diharuskan pergi ke kuil. Mereka dapat berdoa di mana saja seperti di gunung-gunung, sungai-sungai, ladang-ladang ataupun di rumah. Mereka dapat menyampaikan nazar, penyesalan dosa,ungkapan terima kasih, dan sebagainya. Waktu yang dirasakan tepat untuk melakukan upacara agama sehari-hari adalah di pagi hari. 
Zoroastrianisme mempunyai beberapa hari raya atau disebut Gahambars. Perayaan  Tahun Baru  (Naw Ruz atau Noruz) merupakan hari raya yang dirayakan paling meriah. Selain itu, ada juga Festival Seribu Hari (Sada) yang dirayakan di dekat sungai, Pengenangan akan orang-orang yang telah meninggal, dan perayaan Ulang Tahun Zoroaster. 


 Salah satu kuil Zoroastrianisme di Yazd, Iran
 
Artikel selanjutnya :
Zoroastrianisme menganggap mayat  tidak suci dan harus dihancurkan secepat mungkin, ia tidak boleh disentuh oleh 4 elemen suci. Dan  tidak diizinkan dikubur atau dibakar karena dianggap akan menodai air, udara, bumi dan api. Mereka menyelenggarakan ritus kematian dengan menempatkan mayat di atas Dakhma atau Menara ......... Ribuan penganut Zoroaster  berkumpul di udara dingin bersalju di pegunungan. Mereka berkumpul untuk menghidupkan api unggun raksasa dalam bagian dari perayaan kuno festival pertengahan musim dingin sebelum Islam masuk ke Iran. ...........

Compiled By: I Dewa Putu Sedana, Drs, MBA.
(Dari Beberapa Sumber)

BACA JUGA, KLIK DIBAWAH INI :

Belum ada Komentar untuk "KITAB SUCI DAN TEMPAT IBADAH ZOROASTERISME, (7)"

Posting Komentar

Add